Selasa, 25 Oktober 2022

SELAMATKAN NYAWA DENGAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN

Cuci tangan pakai sabun merupakan cara paling mudah dan murah untuk memutus mata rantai penularan penyakit. Meski kampanyenya sudah berlangsung bertahun-tahun, cuci tangan pakai sabun baru betul-betul mendapatkan perhatian di tanah air pada awal tahun 2020 ketika Indonesia menjadi salah satu negara yang jumlah penderita covid-19 nya cukup tinggi. Perilaku yang mengabaikan prokes dan malas cuci tangan pakai sabun menjadi menyebab semakin tingginya kasus covid.

Cuci tangan pakai sabun sendiri adalah tindakan menggosok air dan sabun secara bersama-sama seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas di bawah aliran air (Larsan, 1995). Langah-langkah mencuci tangan pakai sabun adalah

  1. Basahi tangan seluruhnya dengan air mengalir
  2. Tuangkan sabun ke tapak tangan
  3. Gosok sabun ke telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari setidaknya selama 20 detik
  4. bilas tangan dengan air bersih yang mengalir
  5. Keringkan tangan dengan handuk bersih atau tissu

Kampanye cuci tangan pakai sabun (CTPS) sering dilakukan di sekolah terutama di sekolah dasar, karena kelompok umur ini adalah yang paling rentan menerima pengetahuan. Selain itu, anak sekolah dasar sangat aktif bermain sehingga mereka harus sering-sering mencuci tangan. Kegiatan kampanye cuci tangan pakai sabun di sekolah dimulai dengan penyampaian pengetahuan mengenai cara cuci tangan pakai sabun dan lima waktu penting mencuci tangan. Selanjutnya anak-anak diajarkan cara mencuci tangan dengan praktek langsung.



Selain anak-anak, emak-emak juga merupakan kelompok masyarakat yang potensial untuk kegiatan kampanye cuci tangan pakai sabun. Peran emak-emak sebagai penentu kebijakan dalam rumah menjadikannya sangat penting untuk dilibatkan dalam kegiatan kampanye ini. 

Seperti pada anak sekolah, emak-emak ini diberi penyuluhan mengenai cara CTPS dan lima waktu penting CTPS. Selanjutnya, mereka diajarkan cara CTPS dengan  praktek langsung.


Meski covid sudah hampir berlalu, kampaye CTPS harus tetap dilaksanakan. Karena mencuci tangan pakai sabun merupakan cara paling mudah, efektif dan terjangkau untuk mencegah penyakit dan menyelamatkan nyawa😊😊  

Jumat, 23 Maret 2018

GERAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI SEKOLAH

Program kesehatan sekolah merupakan satu komponen penting kesehatan masyarakat. walau tanggung jawab utama untuk kesehatan anak usia sekolah berada di tangan orang tua/wali, sekolah memiliki potensi yang sangat besar untuk mempengaruhi kesehatan anak, keluarga mereka, dan kesehatan masyarakat. Peran utama sekolah adalah untuk mendidik. Namun, anak yang tidak sehat akan mengalami kesulitan dalam belajar. Contoh, seorang anak datang ke sekolah dengan suhu tubuh yang tinggi, hidung berair, dan tanpa tidur yang cukup. Anak ini tidak akan dapat berkonsentrasi pada pelajaran di sekolah dan dapat menulari anak yang lain. (Mckenzie dkk, 2007)

Sekolah merupakan tempat yang strategis dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat karena anak sekolah merupakan kelompok yang sangat peka untuk menerima perubahan dan pembaruan. Selain keluarga, sekolah memberikan pengaruh yang sistematis pada akal budi anak. Sekolah adalah perpanjangan tangan keluarga dalam dasar perilaku kesehatan. Komunitas sekolah yang terdiri dari murid, guru, dan karyawan sekolah merupakan sasaran promosi kesehatan di sekolah.

Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) di sekolah adalah semua kegiatan untuk memberantas jentik Aedes aegypty di sekolah, dilakukan melalui UKS. Dalam Pokok-Pokok Kegiatan dan Pengelolaan Gerakan PSN DBD terbitan Departemen Kesehatan RI disebutkan bahwa kegiatan pokok gerakan PSN DBD dilaksanakan sesuai Petunjuk Teknis Pelaksanaan PSN DBD di sekolah melalui UKS, dan pokok -pokok tersebut adalah:
  1. Penyampaian pengetahuan tentang penyakit DBD dan pencegahannya oleh guru kepada siswa secara terus menerus melalui kegiatan belajar mengajar, baik intra maupun ekstra kurikuler.
  2. Bimbingan dan pengawasan kepada siswa, karyawan/penjaga sekolah, dan pengelola warung sekolah dalam pelaksanaan PSN DBD dan kebersihan lingkungan pada umumnya.
Tujuan diadakannya program PSN DBD agar sikap dan perilaku murid dalam menjaga/memelihara kebersihan tempat-tempat penampungan air yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypty dapat terbentuk. Kegiatan bimbingan dan pengawasan dalam PSN DBD dengan peran serta murid SD juga dapat diukur melalui partisipasi murid SD dalam mengumpulkan jentik yang ada di lingkungan rumahnya. 

Peran serta murid juga dapat diukur melalui peningkatan pengetahuan setelah mengikuti penyuluhan dan bimbingan dari guru maupun tenaga kesehatan yang membina UKS. Ceramah merupakan metode penyuluhan yang sering digunakan pada kelompok yang pesertanya lebih dari 15 orang. Ceramah akan berhasil jika penyuluh menguasai materi yang diceramahkan. Agar kegiatan ini menarik, penyuluh sebaiknya menggunakan media seperti film atau leaflet, agar mempermudah penerimaan  pesan-pesan kesehatan bagi murid. Berikut ini adalah contoh leaflet yang bisa dibagikan kepada murid pada kegiatan penyuluhan



Jika kegiatan ini dilakukan dengan serius, kontribusi murid SD dalam penanggulangan DBD akan cukup bagus, dan darinya kita bisa berharap bahwa daya ungkitnya terhadap pengendalian DBD akan cukup besar, aamiin..


SELAMATKAN NYAWA DENGAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN Cuci tangan pakai sabun merupakan cara paling mudah dan murah untuk memutus mata rantai penu...